Sepucuk Surat dari Pulau Nguan

Pagiku cerahku matahari bersinar
Ku gendong tas merahku di pundak
Slamat pagi semua ku nantikan dirimu
Di depan kelasku menantikan kami

Guruku tersayang, guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal
Guruku terima kasihku
Sepucuk surat

Begitulah petikan syair yang dinyanyikan sekelompok anak-anak di Pulau Nguan ketika miss Nuri memberikan kesempatan mereka untuk tampil dihadapan kami semua. Terdengar suara merdunya dan kekompakan Tim bimbingan Kak Bunga ini.

Tepat nya hari Minggu 2 April 2017, untuk kesekian kalinya saya menginjakan kaki ke Pulau Nguan. Kunjungan kami kali ini bekerjasama dengan Divisi Pemuda dari PT Patria Maritim Perkasa yang salah salah satu anggotanya adalah bang bang Andi Kusuma yang juga merupakan teman di komunitas lain. 

Nah, agendanya kami menyalurkan sumbangan sembari dari PT Paria Maritim Perkasa untuk warga di Pulau Nguan. Selain itu kami juga bermain dan belajar bersama adik-adik disana. Kedatangan kami disambut hangat oleh warga dan adik-adik Nguan. Pompong  yang kami tumpangi belum lagi sampai di pelabuhan Nguan, lambaian tangan dari mereka menyambut kami.

"Yey kakak ke sini lagi". Teriak Saderi salah satu anak yang paling aktif di Nguan. Diikuti teriakan Azri dan kawan-kawan. Betapa gembiranya mereka menyambut kedatangan kami. Sesampai di rumah Bang Zack, tempat dimana anak-anak ini berkumpul kami lansung menghampiri merka. Saya menuju Saderi dan Azri, mereka menondong ku untuk bermai-main.

Saat kami tengah asyik bermain, tiba-tiba Mis Nuri meneriakan Tepuk Casing yang sudah bukan hal asing lagi bagi kami. Sontak kami langsung mengikuti gerakanya. Anak-anak di Nguan sangat antusias melakukanya.Sampai-sampai mereka minta diulang lagi.

Kurang lebih 60an anak-anak dari umur 3 tahun hingga kelas 6 SD di pulau ini berkumpul di teras rumah Bang Zack. Disini Mis Nuri membagi kami menjadi 10 kelompok. Anak-anak di pulau ini diberi kebebasan untuk memillih kelompokny masing-masing dengan jumlah 6 anggota per kelompok. Mereka berlarian mencari kakak-kaka pembimbing nya. Kelompok ku terdiri dari Saderi, Azri, Bili, Arif, Mia dan Ana. Azri memberi nama tim Harimau Putih.

Tugas dari setiap kelompok adalah menampilkan suatu kreatifitas masing-masing anggota. Tugas kami adalah membimbing dan mengarahkan setiap anggota kelompok kami untuk menampilkan kreatifitas sesuai dengan bakat nya. Mereka sangat gembira dan penuh semangat dalam setiap penamilanya.

Ketika Mis Nuri mempersilahkan untuk tampil tim kami langsung angkat tangan pertanda mereka ingin segera maju dan tampil. Dan akhir nya tim Harimau Putih maju pertama. Anak permepuan bernyanyi sedangkan anak laki-laki bermain pantun, memanglah anak melayu jagonya berpantun. Berikut ini salah satu pantun mereka :
Gunung Daek bercabang tiga
Patah satu tinggal dua
Toleh ini mengada-nggada
macam jelita endak dengan dia

Pantun dari tim Harimau Putih

Setelah mereka tampil Mis Nuri memberikan hadiah untuk masing-masing anak tidak lupa diakhiri dengan berfoto bersama tim nya. Usai tim Harimau Putih diikuti dengan tim Bunda Lidya, kak Bunga dan selanjutnya hingga semua tim maju.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara tim Pemuda dari PT Patria Maritim Perkasa, Casing dan semua anak-anak Nguan. Selanjut nya anak-anak bersalman dengan kami disertai pembagian bingkisan. Alangkah senangnya hati anak-anak, bagitu pula dengan kami.

Ada hal yang aneh sebelum kami pulang. Terlihat Azri beberapa kali mengintip ku dari balik pagar, tak mengerti maksudnya. Hingga akhirnya Saderi muncul menghampiriku mengulurkan tanganya memberi sepucuk surat dan langsung berlari. Ketika ku baca surat nya, tertulis dari Azri, yang berisikan kesannya hari ini bermain dan bersama kami, dia juga berharap kami akan berjumpa lagi di Nguan.
Surat dari Azri

Di perariran pulau Nguan






Comments

Popular posts from this blog

3 Series Laptop Gaming ASUS ROG yang akan segera rilis ditahun 2024, yang mana pilihan favoritmu ?

Tam Tam kangen melalak

BAJAFASH 2017 puncak perayaan Hari Jazz Internasional